
Blockchain dan NFT atau yang biasa disebut Non-fungible Token belakangan ini tengah naik daun dan mulai banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Merespons akan tren tersebut, Intel ikut meluncurkan chip baru guna untuk aplikasi blockchain seperti penambangan Bitcoin dan mining NFT di ramainya penggunaan cryptocurrency (kripto) yang kini terus meningkat.
Hingga nantinya chip tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Pelanggan pertamanya yaitu Block Inc, sebuah perusahaan yang dipimpin Jack Dorsey yang baru-baru ini resmi mengubah namanya dari Square Inc untuk lebih terfookus pada lahan blockchain.
Seperti yang diklaim ‘akselerator‘ hemat energi mengutip dari Reuters, pada Senin (14/2) Intel resmi menyatakan chip baru buatannya yaitu ‘akselerator‘ hemat energi yang memang dirancang khusus untuk mempercepat tugas-tugas blockchain yang tentunya membutuhkan daya komputasi besar sehingga menghabiskan banyak energi.
Intel menambahkan, chip berukuran tujuh nano meter ini diklaim merupakan yang paling efisien di industri saat ini. Semakin kecil prosesor, maka semakin besar jumlah transistor yang harusnya dapat diukir pada silikon mentah. Hal ini berarti listrik menempuh jarak yang lebih pendek pada antara transistor (komponen elektronik dasar) ke chip untuk melakukan pekerjaan praktis. Dampaknya juga akan menghasilkan komputasi yang lebih cepat, konsumsi energi yang lebih sedikit, dan pembuangan panas yang lebih terstruktur.
Selain itu juga, Intel telah mengumumkan bahwa mereka sudah membuat divisi baru untuk mempertajam fokus mereka pada blockchain, yaitu grup komputasi kustom (Custom Compute Group). Divisi ini berbasis berada di dalam unit bisnis sistem komputasi dan grafis terakselerasi (Accelerated Computing Systems and Graphics).
Belum diketahui berapa untuk ukuran chip blockchain baru Intel nantinya. Namun dikabarkan chip terkecil yang mereka rancang yaitu 10nm, sedangkan chip 7nm-nya akan dirilis pada tahun 2023.
Sebagai tambahan informasi, blockchain sendiri sudah berfungsi sebagai buku besar, ledger, berisi rekam transaksi dari sebuah jejaring komputer. Saat ini teknologi ini berkembang dengan pesat sejak beberapa tahun belakangan.
Chip khusus Ethereum, di sisi lain juga perancang chip Nvidia Corp, yang kartu grafisnya digunakan secara luas untuk aktivitas penambangan, juga memiliki chip terpisah yang ditujukanuntuk penambangan Ethereum.
Sebelumnya, pada tahun 2021 AMD tampaknya telah mengikuti langkah Nvidia yang merilis kartu grafis khusus guna untuk penambang mata uang kripto. Informasi ini berdasarkan bocoran foto dari akun Twitter I_Leak_VN yang memamerkan sebuah foto kartu grafis berlogo XFX pembuat kartu grafis dengan chip AMD. Meskipun sebelumnya diketahui, Nvidia terlihat sudah berusaha untuk memastikan kartu grafisnya hanya dapat dipakai oleh gamer dan bukan para penambang.
Mereka juga secara resmi merilis Nvidia CMP yang nantinya dikhususkan untuk penambang dan juga merilis kartu grafis versi Lite Hash Rate (LHR) yang daya kemampuan penambangannya telah dibatasi, yaitu di seri RTX 3080, RTX 3070, dan RTX 3060 Ti. Sementara untuk itu, AMD juga pernah menyatakan tak berencana membatasi segala kemampuan chip grafis RDNA 2-nya. Bila terlihat dari kemampuan RX 6600 XT yang kencang sangat performatif untuk dipakai menambang Ethereum, yaitu dengan kemampuan hash rate 32MH/s dan konsumsi daya hanya 55W. Bila dilihat kemampuan penambangan chip Navi 23 ini dua kali lipat lebih efisien daripada RTX 3060. Meskipun AMD sendiri juga menyatakan kalau chip grafis tersebut lebih optimal dipakai bermain game ketimbang menambang kripto.
Mengisi waktu luang dengan bermain slot merupakan hal yang menyenangkan, namun biasanya permainan game slot hanya dimainkan untuk bersenang-senang, dan apabila menang hanya bonus dari sebuah keberuntungan.