
Pihak berwenang Jerman secara resmi telah menyita total USD 25 juta atau sekitar Rp 359 triliun dalam bentuk Bitcoin (BTC) guna saat menutup Hydra Market, dengan mengatakan mereka telah berhasil menutup salah satu pasar darknet terbesar di dunia.
Berdasarkan pernyataan polisi federal pada hari Selasa, kantor kejahatan dunia maya yang berasal dari kantor kejaksaan Frankfurt dan juga polisi kriminal federal menyita sejumlah 543 Bitcoin pada saat mereka mengamankan situs tersebut.
Kemudian, Polisi federal telah menemukan 17 juta pelanggan dan kurang lebih 19.000 akun penjual. Hydra Market juga memungkinkan memiliki omset paling tertinggi di antara pasar ilegal di dunia, sehingga menurut pernyataan itu. Pada 2020, Hydra Market juga telah memiliki pendapatan EUR 1,23 miliar (Rp 19,3 triliun).
“Saat ini pasar berbahasa Rusia juga telah memiliki mixer privasi Bitcoin built-in, yang tentunya telah memperumit pelacakan suatu transaksi,” ucap pernyataan polisi, dilansir dari CoinDesk, Rabu (6/4/2022).
Hydra Market sendiri telah beroperasi sejak 2015 dan tentunya hanya dapat diakses melalui browser Tor. Namun, saat ini situs telah dihilangkan dari internet sehingga tentunya tidak dapat diakses kembali.
Berdasarkan perusahaan analisis blockchain di Ciphertrace, pasar itu apalagi terutama biasa sering kali digunakan untuk penjualan transaksi segala jenis narkotika, dan juga melayani Rusia, Ukraina, Belarus, Kazakhstan, Azerbaijan, Armenia, Kirgistan, Uzbekistan, Tajikistan, serta Moldova,
Penyelidikan pada Hydra Market ini telah dimulai pada bulan Agustus 2021 dan juga telah melibatkan beberapa pihak salah satunya yaitu otoritas AS.
Mengikuti arus berita global sangatlah menyenangkan bila mengisi waktu luang, namun ada juga cara menyenangkan yang tentunya juga dapat dilakukan dimana saja yaitu dengan bermain permainan game slot. Permainan game slot sendiri biasa dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.