
Salah satu perusahaan terbesar penambangan Bitcoin publik, Riot Blockchain (RIOT) telah melihat tahun ini sebagai “tahun konsolidasi pada industri pertambangan Bitcoin” dan tentu juga mengharapkan perusahaan untuk berpotensi mendapatkan keuntungan lebih dari tren seperti itu.
Perusahaan ini juga secara resmi telah mengatakan akan terus melakukan evaluasi peluang strategis yang mungkin nantinya diputuskan untuk dilakukan sebagai bagian dari inisiatif dalam pertumbuhan strategisnya, kata perusahaan dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Dengan adanya perkembangan yang terjadi saat ini memanglah menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan ini. Sementara untuk data yang telah didapatkan untuk pendapatan 2021 sebesar USD 213,2 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun, naik 1,665 persen dari 2020 dan mengalahkan perkiraan analis rata-rata USD 211,06 juta, menurut data FactSet.
“Terjadinya kenaikan harga hashrate dan Bitcoin perusahaan tentunya sangat amat membantu pendapatan perusahaan pada tahun 2021 ini,” menurut pihak perusahaan, dilansir dari CoinDesk, Minggu (27/3/2022).
Riot juga meningkatkan Bitcoin yang telah disimpan di neraca sebesar 353 persen pada tahun 2021, dan apabila dibandingkan dengan 1.078 pada tahun 2020.
Pada 3 Maret 2022, Riot secara resmi juga mengatakan pihaknya memegang sekitar 5.783 Bitcoin yang nantinya ditambang sendiri pada akhir bulan Februari.
Dengan ini Riot juga tentunya berharap untuk mencapai hashrate 2022 sebesar 12,8 exahash per detik (EH/s). Selain itu juga sebagai perbandingan, salahsatu rekan perusahaannya Marathon Digital mengatakan bahwa mereka mengharapkan untuk mencapai hashrate 23,3 EH/s pada awal 2023.
Mengisi waktu luang dengan berinvestasi memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yang tak kalah seru yaitu dengan bermain slot. Permainan game slot ini biasanya dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.