
Bank terbesar Ukraina berdasarkan pernyataannya, Privatbank, secara resmi telah melarang kliennya mentransfer dana dalam Hryvnia mata uang Ukraina, mata uang fiat nasional untuk dtukarkan ke perdagangan cryptocurrency. Ketetapan larangan tersebut sementara telah diberlakukan sejak 16 Maret 2022.
Berdasarkan sebuah pernyataan, yang telah dikutip oleh Forklog, tindakan itu tentunya berasal dari dokumen resolusi yang telah dikeluarkan oleh Bank Nasional Ukraina (NBU) pada 24 Februari, hari ketika Rusia resmi meluncurkan invasi militernya ke negara itu.
Adapun demikian, tidak secara khusus menyebutkan transaksi terkait kripto, dokumen tersebut dapat mengatur pengoperasian sistem perbankan di bawah darurat militer dan juga sebagai perkenalan aturan yang lebih ketat untuk operasi bank. Seperi contohnya, penarikan tunai dibatasi hingga 100.000 Hryvnia (Rp 48 juta) setiap hari.
Sedangkan mengenai ketetapan bank dilarang melakukan transfer mata uang lintas batas dari Ukraina atas nama klien, Privatbank secara tegas juga menjelaskan hal tersebut dalam sebuah pengumuman.
“Aktivitas mentransfer dana guna untuk digunakan pada pertukaran cryptocurrency saat ini dilarang tanpa terkecuali,” isi pengumuman Privatbank, dilansir dari Bitcoin.com, hari Jumat (1/4/2022).
Pada laporan tersebut juga telah menjelaskan, Binance sebagai pertukaran kripto tertinggi di dunia berdasarkan volume perdagangan, saat ini telah mengkonfirmasi berita tentang keputusan Privatbank mengenai setoran hryvnia.
Tentu dengan berlakunya ada penangguhan dari salah satu bank di Ukraina, Binance telah memperingatkan pengguna bank lain tentu bisa saja melakukan hal yang sama dan merekomendasikan mereka beralih ke perdagangan peer-to-peer.
Pada sebelumnya, anggota parlemen Uni Eropa mendukung penuh aturan baru untuk melacak transfer Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Adanya pemungutan suara aturan tersebut telah dilakukan pada hari Kamis, 31 Maret 2022.
Hingga saat ini dua komite di Parlemen Eropa bersama-sama memberikan suara 93 mendukung dan 14 tidak mendukung adanya aturan tersebut.
Saat ini di bawah rancangan undang-undang yang pertama kali telah diajukan tahun lalu oleh Komisi Eropa eksekutif UE itu, pertukaran kripto harus tetap mengirimkan informasi tentang pengguna yang melakukan aktivitas transfer kripto.
Salah seorang anggota parlemen, Ernest Urtasun juga telah mengatakan aturan baru ini akan mencegah risiko dari transaksi kripto.
“Tentunya ketetapan aturan tersebut pastinya akan memudahkan untuk mengidentifikasi dan melaporkan transaksi mencurigakan, membekukan aset digital, dan juga mencegah transaksi berisiko tinggi,” ucap Urtasun, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 1 April 2022.
Pada sebelumnya, anggota parlemen telah memberikan usulan mengenai penerapan aturan baru untuk minimal transfer senilai EUR 1.000 (RP 15,8 juta) atau lebih harus wajib dilaporkan pihak pertukaran kripto.
Tapi, para anggota parlemen pada Kamis lebih memilih untuk menghapus ambang batas minimal tersebut, yang dengan demikian semua transfer dalam nominal berapapun harus tetap dilaporkan.
Urtasun juga mengatakan mengenai penghapusan batas minimal transfer dalam rancangan undang-undang tersebut pastinya sejalan dengan aturan dari Gugus Tugas Aksi Keuangan global yang telah menetapkan standar untuk memerangi pencucian uang.
Di kata lain, aturan itu berarti mengharuskan para perusahaan kripto telah mengumpulkan dan berbagi data tentang transaksi yang sudah dilakukan oleh nasabah.
Mengikuti arus berita terkini untuk mengisi waktu luang memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yaitu dengan bermain permainan game slot. Permainan slot dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.